Khamis, 13 Januari 2011

Byk ketawa akn mematikn hati..

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا تُكْثِرُوا الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ

“Janganlah kalian banyak tertawa, kerana banyak tertawa akan mematikan hati.” (HR. At-Tirmizi no. 2227, Ibnu Majah no. 4183, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 7435)


Dari Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa dia berkata:
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَجْمِعًا ضَاحِكًا حَتَّى أَرَى مِنْهُ لَهَوَاتِهِ إِنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorokan beliau, beliau biasanya hanya tersenyum.” (HR. Al-Bukhari no. 6092 dan Muslim no. 1497)

Sebaik-baik perkara adalah yang sederhana dan pertengahan. Tatkala Islam mensyariatkan untuk banyak tersenyum, maka Islam juga melarang untuk banyak tertawa, kerana segala sesuatu yang terlalu banyak dan melampaui batas akan membuat hati menjadi mati. Sebagaimana banyak makan dan banyak tidur dapat mematikan hati dan melemahkan tubuh, maka demikian pula banyak tertawa dapat mematikan hati dan melemahkan tubuh. Dan jika hati sudah mati maka hatinya tidak akan dapat terpengaruh dengan peringatan Al-Qur`an dan tidak akan mahu menerima nasihat, wal ‘iyadzu billah.

Oleh itu, tidaklah kita temui orang yang paling banyak tertawa kecuali dia adalah orang yang paling jauh dari Al-Qur`an.
Adapun hukum banyak tertawa, maka lahiriah hadits Abu Hurairah di atas menunjukkan haramnya, kerana hukum asal setiap larangan adalah haram. Apalagi disebutkan sebab larangan tersebut adalah kerana dapat mematikan hati, dan sudah dimaklumi melakukan suatu amalan yang dapat mematikan hati adalah hal yang diharamkan.

Adapun tertawa sesekali atau ketika keadaan mengharuskan dia untuk tertawa, maka ini adalah hal yang diperbolehkan. Hanya saja, bukan termasuk tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam jika seorang itu tertawa sampai terbahak-bahak. Oleh itu, tertawa terbahak-bahak adalah hal yang dibenci walaupun tidak sampai dalam hukum haram, wallahu a’lam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan